Jumat, 11 Desember 2015

[BOOK REVIEW] : PROM NIGHT FROM HELL


Detail Buku
Judul                   :     Prom Night from Hell
Penulis                :     Stephenie Meyer, Meg Cabot, dkk
Penerbit              :     Gramedia Pustaka Utama
Tebal                  :     312 Halaman
Tahun Terbit       :     Agustus 2012

Sinopsis
Mary tidak pernah berniat datang ke pesta perpisahan. Namun demi sahabatnya Lila, dia berada dalam kerumunan manusia di tengah lantai dansa. Ini bukanlah pesta dansa biasa baginya. Satu hal yang menjadi fokus Mary di pesta ini, bukan Teddy mantan pacar Lila. Bukan pula Adam, teman Teddy yang menaruh hati padanya. Ini semua tentang Sebastian. Salah satu murid di sekolah Mary yang tiba-tiba mendekati Lila dan mengajaknya ke pesta perpisahan. Tidak ada yang aneh tentang Sebastian. Kecuali dia adalah seorang, atau lebih tepatnya, seekor vampir.

Tak bisa kupercaya. Laki-laki itu berhasil menguasai sahabatku. Temanku satu-satunya.
Jadi, aku harus apa? Duduk saja dan membiarkan orang itu membawa Lila?
Tidak kali ini.
~Halaman 12~

Detik-detik saat Sebastian akan mengubah Lila menjadi vampir adalah saat yang dramatis. Mary belum sempat melepas senjatanya, namun seseorang telah mendahuluinya menyerang Sebastian dan menyebabkan lelaki itu kabur. Anehnya, Lila yang diberitahu siapa Sebastian sebenarnya justru membela vampir tersebut dan menyalahkan Mary. Bagi Lila, saat Sebastian mengubahnya menjadi vampir adalah saat yang ditunggu, karena dengan begitu dia akan awet muda dan mendapatkan keabadian hidup.

“Sebastian itu … sempurna.”
“Menurutku kau terlalu membesar-besarkan masalah. Sebastian cuma minum darah yang dibeli dari pusat plasma. Dia tidak membunuh –––“
~Halaman 27-29~

Mary dan Sebastian sudah lama tahu satu sama lain. Mary adalah anak dari seorang pemburu vampir. Dan Sebastian adalah anak seekor vampir. Peristiwa masa lalu membuat 2 anak muda ini melanjutkan pertarungan antara pemburu dan buruan. Sayangnya, Sebastian kini mampu membaur dengan anak muda seusianya. Apalagi dia dikaruniai dengan ketampanan yang membuatnya mudah diterima siapa saja. Belum lagi kemampuannya dalam menghipnotis calon mangsanya. Salah satunya adalah Lila.

“Dad tidak mau percaya bahwa hanya ada satu cara untuk memdapatkan kembali ibuku, yaitu dengan membunuh vampir yang mengubah ibuku menjadi makhluk yang sama.”
“Kalau membunuh anak tunggalnya tidak bisa membuat drakula keluar dari persembunyiannya supaya aku bisa sekalian membunuhnya, maka aku tidak tahu lagi apa yang bisa memancingnya.”

~Halaman 39~

Review
Prom Night from Hell adalah kumpulan novelet dari 5 penulis ternama internasional. Ada Stephenie Meyer penulis cerita Twillight, Meg Cabbot penulis chicklit kenamaan, Michele Jafee, Kim Harrison, dan Lauren Myracle.
Novelet yang tersaji dalam buku ini memiliki latar belakang yang sama, yaitu pesta perpisahan ala-ala anak remaja sekolah menengah atas. Disajikan dengan genre fantasi yang dibumbui horor dan romance, menghadirkan suasana mencekam sekaligus petualangan yang mendebarkan.
Cerita diawali oleh kisah Mary dalam tulisan Meg Cabbot berjudul Putri Sang Pembantai. Dikisahkan, Mary ingin membalas dendam atas perbuatan vampir yang telah mengubah ibunya yang seorang pemburu vampir menjadi seperti makhluk buruannya. Anak vampir tersebut, Sebastian, adalah teman satu sekolahnya. Cerita khas anak SMU, alurnya mengalir ringan dengan intrik khas remaja. Ini adalah cerita favorit saya di buku ini. Sayangnya ini hanya novelet. Andai saja dijadikan sebuah novel dengan cerita yang lebih panjang dan lebih dramatis, pasti akan lebih seru. 
Dilanjutkan oleh kisah cewek bernama Frankie dalam Korsase yang ditulis oleh Lauren Myracle. Dalam cerita ini, Frankie mendapatkan sebuah korsase yang dapat mengabulkan 3 permintaan. Celakanya, Frankie meminta permintaan di saat yang kurang tepat. Frankie meminta agar Will mengajaknya ke pesta perpisahan. Namun Frankie tidak tahu kalau Will sudah meninggal karena terjatuh dari menara air. Dan permintaan Frankie terkabul. Will bangkit dari kematiannya untuk mengajak Frankie ke pesta perpisahan, dalam keadaan menjadi zombie.
Ceritanya seru, kan. Ini baru 2 cerita. Masih ada 3 cerita lagi di buku ini. Sayangnya, ada beberapa bagian dalam cerita, terutama dalam narasi yang panjang, alurnya menjadi membingungkan. Seperti di cerita Madison Avery dan Malaikat Maut yang ditulis oleh Kim Harrison. Dimulai saat Seth menampakkan wujud aslinya dan ingin menghabisi Madison, hingga adegan terakhir. Saya harus membacanya secara perlahan, bahkan terkadang mengulang membacanya beberapa kali lalu membayangkan adegan-adegan pertempuran tersebut, untuk memahaminya.

Skor
Tiga setengah dari lima bintang.

10 komentar:

  1. Ooooo...vampir tuh binatang ya? Baru tau...(baca tulisan 'seekor vampir')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha ... Iya. Sangking geramnya Mary terhadap vampir, Mary pernah menyebutnya seperti itu (^^,,)

      Hapus
  2. Cerita vampire banyak versinya ya.
    Seringnya liat film vampire kalau baca buku belum pernah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mbak. mulai dari genre romance sampau benar-benar horor ^^

      Sekali-kali coba baca bukunya, Mbak. Sensasunya beda, lho :D :D

      Hapus
  3. Isinya 1 cerita ya mbak? Hebat juga ya banyak pengarang jadi 1 cerita :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Isinya 5 cerita novelet, tapi dengan 1 tema. Tragedi di malam prom night :))

      Hapus
  4. Ihhh aku agak ngeri cerita horor begini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi ... Sekedar selingan, sesekali bisa dibaca ^^

      Hapus
  5. Waah.. Seru nih, mba. Aku suka baca novel terjemaahan soalnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama. Tapi sesekali bolehlah baca novel lokal. Asalkan menarik ^^

      Hapus

Terimakasih telah berbagi komentar ^^